Scroll Untuk Baca Artikel

Berita

Apel Pagi DPPKB Kutim Hadirkan Motivator Dr. Fajar Iswahyudi: “Berubah atau Punah!”

366
×

Apel Pagi DPPKB Kutim Hadirkan Motivator Dr. Fajar Iswahyudi: “Berubah atau Punah!”

Share this article
banner 468x60

SANGATTA – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kembali menggelar apel pagi rutin di halaman kantor pada Kamis (30/10/2025). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi, dan dihadiri oleh Plt. Sekretaris BB Partomuan, para kepala bidang, pejabat fungsional, serta seluruh staf.

Namun, apel kali ini terasa berbeda. Pasalnya, kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Widya Iswara Ahli Madya LAN Pusjar SKPP Samarinda, Dr. Fajar Iswahyudi, M.A., yang datang bersama Itcianday, S.H., M.A.. Dalam kesempatan itu, Dr. Fajar memberikan materi motivasi bertajuk refleksi sejarah dan pelajaran dari dunia teknologi, dengan pesan utama: pentingnya kemampuan beradaptasi dan keberanian untuk berubah.

banner 468x60

Dr. Fajar membuka sesi motivasi dengan analogi letusan gunung purba seperti Gunung Toba dan Gunung Krakatau. Ia menggambarkan bagaimana nenek moyang manusia mampu bertahan dari bencana dahsyat karena memiliki kemampuan berpikir, beradaptasi, dan mencari solusi untuk bertahan hidup.

“Bapak-Ibu yang hidup hari ini adalah manusia-manusia yang telah terbukti bisa survive pada saat tertimpa bencana. Jadi, Bapak-Ibu itu manusia-manusia yang hebat,” ujarnya penuh semangat.

Ia kemudian menekankan pesan penting kedua, yakni urgensi untuk berubah. Menurutnya, sejarah membuktikan bahwa hanya makhluk hidup yang mampu beradaptasi dengan perubahan yang dapat terus bertahan.

“Sejarah banyak mengajarkan, hanya makhluk hidup yang berubah saja yang bisa hidup sampai hari ini. Yang gagal berubah, sudah punah,” tegasnya.

Untuk memperkuat pesannya, Dr. Fajar mencontohkan dua raksasa teknologi dunia, Nokia dan Blackberry, yang gagal beradaptasi terhadap perkembangan sistem operasi Android dan akhirnya tergeser dari pasar.

“Sekarang, masih ada yang pakai Nokia atau Blackberry? Kalau ada, apa sebutannya? Tinggalan zaman,” ujarnya disambut tawa peserta apel.
“Itu bukti nyata, kalau kita tidak berubah, alam akan menghukum kita,” tambahnya.

Dalam penutupnya, Dr. Fajar menyimpulkan dua poin penting. Pertama, setiap individu memiliki kapasitas untuk berubah, sebagaimana dibuktikan oleh nenek moyang manusia. Kedua, perubahan bukanlah pilihan, melainkan keharusan agar tetap relevan dan bertahan dalam dunia yang terus berkembang.

“Kalau Bapak-Ibu masih ingin dianggap pegawai, masih ingin bekerja, masih ingin mendapatkan hasilnya, maka perubahan harus dilakukan,” pesannya.

Ia juga mengingatkan bahwa proses perubahan memang tidak mudah—sering kali diiringi ketidakpastian dan masa adaptasi. Namun, setelah melewati fase tersebut, hasil dan peningkatan kinerja akan terlihat nyata.

Apel pagi yang sarat inspirasi ini menjadi pemicu semangat baru bagi seluruh jajaran DPPKB Kutim untuk terus berinovasi, beradaptasi dengan perkembangan zaman, serta memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kutai Timur.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *