Scroll Untuk Baca Artikel

Berita

Momentum Sumpah Pemuda, DPPKB Kutim Luncurkan “Cap Jempol Stop Stunting” dan Gelar Podcast Bangga Kencana

417
×

Momentum Sumpah Pemuda, DPPKB Kutim Luncurkan “Cap Jempol Stop Stunting” dan Gelar Podcast Bangga Kencana

Share this article
banner 468x60

SANGATTA – Dengan semangat Hari Sumpah Pemuda setelah melaunching progam Cap Jempol Stop Stunting, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim) melanjukan seminar daring melalui Podcast Bangga Kencana bertema “Sosialisasi Pemanfaatan Data By Name By Address (BNBA) Keluarga Risiko Stunting (KRS) untuk Perencanaan Pembangunan di Kutai Timur”. Kegiatan yang berlangsung di ruang multimedia Kantor DPPKB Kutim, Selasa (28/10/2025) ini menjadi ajang penting untuk menegaskan bahwa pembangunan yang efektif harus berangkat dari data yang akurat dan terukur.

Podcast tersebut menghadirkan narasumber berkompeten, di antaranya Dr. Rahmat Suparman, S.Pd., M.A., PLT Kepala Pusjar SKPP LAN RI Samarinda, Purno Edi, S.P., M.P Perencana Ahli Muda Perwakilan Bappeda Kutim dan Agustina, S.E., M.Si Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) Ahli Muda, DPPKB Kutim.

banner 468x60

Kepala DPPKB Kutim Achmad Junaidi B yang sekaligus menjadi host acara, menegaskan data BNBA menjadi fondasi penting dalam memastikan arah kebijakan daerah tepat sasaran.

“Data BNBA adalah terobosan penting untuk menentukan intervensi dalam menanggulangi stunting dan kemiskinan. Dengan data yang tepat, kebijakan pun bisa benar-benar menyentuh masyarakat yang membutuhkan,” ujar Junaidi.
Momentum ini juga dimanfaatkan untuk memperkenalkan program baru bertajuk “Cap Jempol Stop Stunting” yang diluncurkan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Program ini menjadi langkah awal mempercepat perbaikan kualitas hidup masyarakat di tanah tuah untung benua.

Sementara itu, Dr. Rahmat Suparman menekankan keberhasilan pembangunan daerah sangat bergantung pada validitas data.

“Keputusan pemimpin daerah harus didasari data yang akurat. Data yang tidak terintegrasi hanya akan membuat program tidak efektif. BNBA memastikan bantuan tepat sampai pada keluarga yang benar-benar membutuhkan,” tegasnya.

Pandangan serupa disampaikan Perencana Ahli Muda Perwakilan Bappeda Kutim Purno Edi. Ia menyebut BNBA akan menjadi alat penting dalam merancang kebijakan yang lebih presisi.

“Dengan BNBA, perencanaan pembangunan bisa lebih fokus dan terukur. Tidak hanya dalam skala lima tahunan, tetapi juga untuk perencanaan tahunan yang lebih detail,” jelas Purno.

Dari sisi pelaksana lapangan, Agustina, Penata KKB Ahli Muda DPPKB Kutim, menuturkan pentingnya sinergi lintas sektor.

“Kami terus berupaya menjaga kualitas data KRS agar benar-benar bermanfaat untuk kebijakan yang berdampak langsung bagi masyarakat. Hari ini membuktikan bahwa kerja keras itu mulai menunjukkan hasil,” katanya.

Lebih dari sekadar sosialisasi, kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen dalam memerangi stunting melalui kekuatan data yang akurat, terintegrasi, dan berbasis kebutuhan riil masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *